Jaran Goyang Banyuwangi, Dari Pelet Hingga Tari Kreasi

Jika Anda mengenal Banyuwangi sebagai kota the sunrise of java, maka jawaban Anda benar. Namun, bagaimana dg julukan the santet of java? Dan ajian Jaran Goyang Banyuwangi yang sering disebutkan sebagai salah satu pelet paling terkenal di Bumi Blambangan.

Semenjak heboh dengan lagu hits penyanyi Nella Kharisma berjudul Jaran Goyang, kini istilah Jaran Goyang makin menyebarluas di seluruh Indonesia. Padahal, istilah Jaran Goyang tersebut di Banyuwangi menjadi hal yang biasa-biasa. Bila diibaratkan, Jaran Goyang dikenal sebagai ajian pelet dari para leluhur Banyuwangi yang sudah sering digunakan oleh para pemuda yang patah hati. Mari kita bahas lebih rinci tentang apa itu pelet aji Jaran Goyang.

Macam-macam Ilmu Santet di Banyuwangi

Dalam kepercayaan suku Osing Banyuwangi, ilmu santet ada 4 macam yaitu ilmu merah, ilmu kuning, ilmu hitam, dan ilmu putih.

• Ilmu merah digunakan untuk pengasihan atau pelet asmara
• ilmu kuning untuk kewibawaan
• ilmu hitam untuk menyakiti orang lain
• dan ilmu putih untuk menyembuhkan atau pengobatan.

Aji Jaran Goyang termasuk dalam kategori ilmu merah. Ilmu tersebut dikenal oleh para pemuda jalan dulu sebagai penerapan sebagai cara terakhir untuk mendapatkan cinta kekasihnya pasca ditolak. Karena itu ada istilah cinta ditolak – dukun bertindak.

Konon, sejarah asal usul ajian ini muncul dikarenakan ada salah satu rakyat Blambangan (kerajaan yang hampir hancur) ingin memastikan keturunannya tidak bercampur dengan suku lain. Caranya adalah menikahi sesama keturunan Blambangan. Namun ada beberapa sesepuh yang tak merestui pernikahan tersebut karena masih satu silsilah keluarga. Akhirnya pemuda yang cintanya ditolak oleh keluarga tersebut mengeluarkan aji Jaran Goyang agar kekasihnya meronta-ronta tetap ingin dinikahkan meski tanpa restu orang tua.

Kini aji Jaran Goyang tersebut masih digunakan oleh beberapa pemuda di Banyuwangi yang mengalami kegagalan cinta dab dikenal sebagai santet pelet asmara -ajiku si aji Jaran Goyang-.

Pelet Sabuk Mangir vs Pelet Jaran Goyang

Kalau dalam lirik lagu Nella Kharisma ada pelet lain bernama Semar Mesem, maka di Banyuwangi ada pelet lain yang terkenal bernama Sabuk Mangir. Dimana pelet Sabuk Mangir dan Jarang Goyang ini memiliki efek yang berbeda-beda kepada korbannya.

Pelet Sabuk Mangir memberikan efek yang kalem. Korban pelet akan bertindak layaknya orang yang sedang dimabuk asmara, merasakan rindu yang tak terbendung, bahkan menangis dalam diam. Sedangkan efek dari Pelet Jaran Goyang lebih kasar. Korban pelet akan menangis meronta-ronta, ingin segera dinikahkan dengan pengirim pelet, bahkan ada yang mengancam bunuh diri jika keluarga tidak merestui.

Tari Jaran Goyang Berasal Dari Banyuwangi

Saking melegendanya kisah tentang aji Jaran Goyang tersebut, para seniman membuat kreasi bernama Tari Jaran Goyang. Dimana inti dari tarian tersebut seperti sejarah awal dari cerita berasal yaitu kisah cinta yang tak direstui.

BACA JUGA: 7 Fakta Unik Desa Adat Kemiren Banyuwangi

Tarian ini diperankan oleh 1 penari pria dan 1 penari wanita. Gerak tubuh dari tarian tersebut terdapat 3 tahap yaitu: wanita yang menolak pria, pria melemparkan bunga yang berisi aji pelet Jaran Goyang, dan wanita langsung berbalik jatuh cinta kepada pria seketika itu.

Itulah kenapa istilah Jaran Goyang sudah umum di dengar oleh warga Banyuwangi. Mirip lirik lagu Jaran Goyang: apa salah dan dosaku sayang, cinta suciku kau buang-buang, lihat jurus yang kan ku berikan, Jaran Goyang – Jaran Goyang. Bahkan sudah ada lagu legendaris tembang lawas tentang Jaran Goyang Banyuwangi ini yang dikemas dalam musik kendang kempul Banyuwangi (Adistya Mayasari – Jaran Goyang).

# Bagikan informasi ini kepada teman Anda