Udeng Banyuwangi, Unik dan Penuh Makna

Negara Indonesia masih kental akan kultur budayanya yang tetap eksis dan nyentrik di tengah-tengah era globalisasi saat ini. Banyuwangi salah satunya memiliki budaya dan kesenian yang tiada tara. Budaya dan kesenian tersebut memiliki kekhasan tersendiri diantaranya terletak dari gaya busana tradisional, yaitu Udeng Banyuwangi.

Udeng merupakan alat penutup kepala yang dipakai oleh seorang laki-laki. Konon pakaian ini berasal pada masa Kerajaan Majapahit yang masih tetap lestari sampai saat ini.

Seringkali, udeng dipakai oleh panjak kesenian (penabuh gamelan) dan banyak dipakai oleh penari Gandrung Semi atau gandrung yang ditarikan oleh seorang laki-laki.

Filosofi Udeng Banyuwangi

Udeng memiliki filosofi dan arti yang sangat pekat bagi masyarakat suku Osing. Udeng yang berarti “melindungi” bagian yang paling berharga atau “tertinggi” dengan cita-cita agar budaya Osing tetap dilestarikan dan dikenal oleh orang-orang di seluruh penjuru dunia serta menjunjung tinggi budaya dan kesenian suku Osing itu sendiri.

Sedangkan orang Jawa memaknai udeng sebagai pengingat bagi dirinya. Karena secara bahasa, udeng berarti mudeng atau mengerti, “ngerti marang urip” (mengerti akan kehidupan di dunia maupun di akhirat).

Udeng Banyuwangi tidak sama dengan penutup-penutup kepala yang ada di bumi Nusantara. Udeng Banyuwangi memiliki bentuk segitiga sejajar di sisi kanan dan kiri serta dibalut dengan motif batik khas Banyuwangi yaitu Gajah Oling. Arti dari 3 segitiga tersebut adalah manusia harus membangun hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam.

Di zaman now ini, Udeng menjadi produk buruan para wisatawan maupun masyarakat Banyuwangi sendiri. Lantaran, udeng dapat digunakan sebagai seragam batik saat menghadiri atau memperingati sebuah acara formal maupun event-event di Banyuwangi. Mulai dari semua kalangan seperti instansi-instansi pemerintah sampai anak-anak mengenakan udeng yang dipadankan dengan seragam batik.

Kini, udeng Banyuwangi seringkali dipakai sebagai pakaian adat yang dikenakan oleh pejabat-pejabat instansi pemerintah. Alhasil, udeng menjadi pakaian idola yang memiliki kesan positif bagi penggunanya. Bahkan kini tingkat pemasaran batik tradisional Banyuwangi dapat memberikan untung besar karena popularitasnya.

Sebagai masyarakat Indonesia Jangan malu untuk memakai udeng ya sobat… karena kita dituntut untuk berbudaya dan cinta perbedaan.

# Bagikan informasi ini kepada teman Anda