Sejarah Asal Usul Nama Banyuwangi
18 Februari 2018 6.274x Banyuwangi Terkini
Sebuah cerita legenda sejarah Banyuwangi. Dahulu ada sebuah Kerajaan bernama Blambangan yang dipimpin oleh raja bernama Prabu Sulahkromo. Dalam memangku pemerintahannya dibantu oleh seorang patih bernama Sidopekso. Konflik terjadi berawal dari hubungan cinta segitiga antara Sang Raja, Sang Patih, dan Sritanjung (istri patih).
Diakuinya, Sang Raja tergila-gila akan paras ayu Sritanjung. Sang raja pun mulai membuat keputusan licik dengan memberi tugas berat kepada sang patih. Tugas tersebut secara akal tidak akan bisa diselesaikan oleh manusia sehebat apapun. Sembari berharap sang patih tewas dalam melaksanakan tugas tersebut.
Patih Sidopekso dikenal sebagai sosok seseorang yang gagah berani, tegas, cerdas. Dan tanpa basa-basi Sang Patih pun menerima tugas tersebut dengan tegas dan tanpa ada rasa kecurigaan.
Awal Mula Permasalahan
Di saat Sang Patih meninggalkan kerajaan untuk menjalankan tugas tersebut, ulah raja kepada Sritanjung menjadi tidak wajar. Sang raja melakukan segala cara untuk merayu dan memperdaya Sritanjung demi mendapatkan cintanya. Namun, Sritanjung tetap setia menjaga cinta suaminya dan tidak tergoda rayuan Sang Raja.
Panas membara hati Sang Raja ditolak cintanya oleh Sritanjung. Cintanya bertepuk sebelah tangan.
Ketika Patih Sidopekso kembali ke Kerajaan Blambangan setelah menyelesaikan tugasnya, ia langsung menemui Prabu Sulahkromo. Akal licik Sang Raja mulai kembali merajalela setelah cintanya ditolak. Sang raja memfitnah balik Sritanjung dan menyampaikan bahwa saat Patih menjalankan tugasnya, Sritanjung sering merayu sang raja dan melakukan hal-hal yang tidak senonoh.
Mendengar fitnah tersebut Patih Sidopekso bimbang, dia harus percaya kepada rajanya atau kepada istrinya. Kemudian sang patih bergegas menemui istrinya dengan penuh murka.
Penyangkalan jujur Sritanjung bukannya membuat sang patih percaya melainkan menambah murka amarahnya. Pertengkaran tak bisa dihindarkan dan kemudian diseretlah Sritanjung ke pinggir sungai dan akan dibunuh.
Sabda (Sumpah) dari Sritanjung
Sebelum dibunuh, Sritanjung memiliki sabda (sumpah) sebagai bukti kejujuran, kesetiaan dan kesuciannya. Jika darahnya membuat sungai itu berbau busuk maka dirinya telah berbuat kesalahan. Tapi jika darahnya membuat sungai itu berbau harum maka dirinya tidak bersalah.
Patih Sidopekso tak kuasa menahan diri, ia langsung menusukkan keris ke dada Sritanjung. Darah bercucuran dari tubuh sang istri dan mati seketika. Jasad Sritanjung langsung dilempar ke sungai. Dan seketika itu sungai tersebut jernih dan berbau wangi. Patih Sidopekso dengan penuh penyesalan langsung tertunduk menangis. Tanpa ia sadari ia menggumam “Banyu… Wangi… Banyu… Wangi…”. Dari situlah nama Banyuwangi terlahir, Banyu berarti Air (darah Sritanjung), dan Wangi berarti harum (bukti cinta suci Sritanjung pada Patih Sidopekso).
Ditulis oleh Webmaster
Lokal Tour and Travel #1 Banyuwangi | Melayani Paket Wisata Banyuwangi, Paket Gathering dan Outbound Banyuwangi, Paket MICE, Paket Honeymoon, Rafting Banyuwangi, Outbound Banyuwangi, Open Trip, Rental Mobil, hingga Jasa Tour Leader / Guide lokal Banyuwangi | Telp/Whatsapp: 0852-3434-2470Kontak Kami
Apabila ada yang ditanyakan, silahkan hubungi kami melalui kontak di bawah ini.
-
Hotline
+6285234342470 -
Whatsapp
6285234342470 -
Email
bintangwangiid@gmail.com
DILARANG MENGKOPI KONTEN!
2 komentar
Banyuwangi terjadi dari tragedi Sri Tanjung ya…..kemarin tahunya Kereta Api….love Bwi…..
Awal mula I Love BWi adalah salah satu slogan tulisan di kaos ikonik milik warga Banyuwangi. Kemudian diadopsi dan ditampilkan di berbagai media seperti stiker mobil, stiker kereta api, dan pernak pernik asesoris pakaian.